Assalamu'alaikum wr.wb
Merdeka!!!
Kisah Laksamana Cheng Ho Di Indonesia - Pasti tidak asing kan dengan nama Laksamana Cheng Ho, Laksamana Zheng He atau lebih kita kenal dengan Laksaman Cheng Ho adalah salah satu tokoh Penjelajahan Samudra yang berasal dari Cina. Penjelajahan tersebut ia mulai pada tahun 1405 untuk pergi ke wilayah Timur. Penjelajahan ini merupakan penjelajahan Paling spektakuler yang pernah dilakukan pada jaman dulu. Penjelajahan ini melibatkan 300 kapal dan 30 ribu kru.Tidak Hanya itu kapal yang digunakan memiliki panjang 138 meter dan lebar 56 meter, bayangkan betapa besarnya kapal tersebut. Jika ada yang menyebutkan bahwa Magellan adalah tokoh Penjelajah Dunia pertama kali itu salah, justru Laksamana Cheng Ho lah yang pertama kali menjelajahi dunia, dengan 7 kali ekspedisi. Salah satu daerah ekspedisi Laksamana Cheng Ho adalah Indonesia, yang merupakan daerah kesukaan Laksamana Cheng Ho.
Laksamana Cheng Ho adalah seorang Tiongkok yang memeluk agama Islam. Laksamana Cheng Ho telah banyak melukis ceritanya di Indonesia, salah satunya adalah menyebarkan agama Islam, bahkan Laksamana Cheng Ho menyebarkan agama Islam sebelum adanya WaliSanga. Bayangkan betapa hebatnya Laksamana Cheng Ho, ia pun pantas disebut sebagai simbol akulturasi, bagaimana tidak, berkatnya di Indonesia banyak akulturasi kebudayaan Tiongkok yang bercampur dengan kebudayaan Islam murni. Nama Laksamana Cheng Ho di abadikan di sebuah klenteng di Semarang yaiutu klenteng Sam Po Kong dan juga nama masjid Jawa Timur. Bedug masjid yang sekarang di kenal sebagai salah satu simbol Islam merupakan peninggalan Laksamana Cheng Ho.
Merdeka!!!
Laksamana Cheng Ho |
Masjid Cheng Ho Jawa Timur |
Baca Juga : Gambar Pak Soekarno berpidato
Klenteng Sam Po Kong |
Baca Juga: Awal Mula Terjadinya Penjajahan Di Indonesia
Bedug Peninggalan Cheng Ho |
4 komentar
komentarTingkatkan terus mas artikel mengenai sejarah Indonesia
ReplySiap mas
Replykisah laksamana ini emang terkenal seantero indonesia
ReplyTerima kasih sudah mengunjungi gan... :D
ReplyBerkomentarlah dengan bijak, jangan gunakan kata kata yang menjurus ke permusuhan, dan jangan saling memaki. Pererat Tali Persaudaraan