Sejarah Perundingan Linggarjati





Assalamu'alaikum wr.wb
Merdeka!!!

  Sejarah Perundingan Linggarjati - Perundingan Linggarjati adalah suatu perundingan antara Indonesia dengan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat, yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Perundingan ini disahkan tanggal 25 Maret 1947 di Istana Merdeka Jakarta.


Baca Juga :Pengertian Nasionalisme Yang Penting Bagi Kemajuan Bangsa

  Pada akhir Agustus 1946 Inggris mengirimkan Lord Killearn ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta. Perundingan ini di pimpin oleh Lord Killearn, yang menghasilkan persetujuan gencatan senjata (14 Oktober) dan meratakan jalan ke arah perundingan Linggarjati yang dimulai tanggal 11 November 1946.



Gedung Perundingan Linggarjati
  Dalam perundingan ini Indonesia di wakili oleh Sutan Sjahrir dan Jenderal Soedirman, Belanda di wakili oleh tim yang disebut Komisi Jenderal yang dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J van Mook.


Baca Juga :Kisah Kepahlawanan Soekarno (Sang Plokamator Bangsa)

   Hasil perundingan ini menghasilkan 17 pasal yang antara lain adalah:
1. Belanda mengakui secara De Facto bahwa Republik Indonesia meliputi Jawa, Sumatera dan Madura.
2. Belanda harus meninggalkan RI selambat-lambatnya tanggal 1 Januari 1949.
3. Belanda dan Indonesia sepakat untuk membentuk RIS.
4. Dalam membentuk RIS Indonesia harus tergabung dengan persemakmuran Indonesia-Belanda dengan kepala mahkota Belanda sebagai kepala uni.



Suasana Perundingan Linggarjati
   Perundingan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, bahkan Jenderal Soedirman juga menentang keras karena dapat merugika kepentingan Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati. Pelaksanaan perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli 1947 Gubernur Jenderal H.J van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan perjanjian ini. Dan satu hari setelah pernyataan tersebut meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini karena perbedaan pendapat mengenai penafsiran antara Indonesia dengan Belanda.

Nah itulah sejarah singkat mengenai Perundingan Linggar Jati, semoga dapat bermanfaat. Terima kasih. Jika ada pertanyaan silahkan tulis komentar di bawah.

Wassalamu'alaikum wr.wb

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Berkomentarlah dengan bijak, jangan gunakan kata kata yang menjurus ke permusuhan, dan jangan saling memaki. Pererat Tali Persaudaraan